Mulai Senin (6/6), DKI Jakarta bakal menerapkan sistem rekayasa lalu lintas ganjil genap yang diperluas ke 25 titik jalan secara resmi. 

Untuk membantu warga terdampak sistem ganjil genap terbaru tersebut, PT  Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyesuaikan beberapa layanan.

“Penyesuaian yang dilakukan, berupa mengaktifkan kembali atau mereaktivasi rute, menyesuaikan waktu operasional hingga mengubah titik pemberhentian akhir pada beberapa layanan,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangannya, Minggu (5/6) seperti dikutip dari Antara.

Hal ini, kata Anang, dilakukan agar penyesuaian layanan bisa mempermudah masyarakat yang terdampak kebijakan ganjil genap dalam bermobilitas ke tempat tujuan dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.

Rute Reaktivasi:

  1. Rute Depok-BKN (D11)

Melayani setiap hari kerja mulai pukul 05.00-10.00 WIB dan 15.00-21.00 WIB dengan tarif reguler Rp3.500.

  1. Cinere-Kuningan (D31)

Mengalami perubahan rute menjadi melaui Tol Depok-Antasari. Adapun rute ini melayani setiap hari kerja dengan tarif Rp20 ribu.

Jam operasional dari Cinere:

Keberangkatan awal pukul 05.50 WIB dan pukul 06.40 WIB untuk keberangkatan terakhir.

Jam operasional dari Kuningan:

Keberangkatan awal pukul 16.45 WIB dan pukul 17.30 WIB untuk keberangkatan terakhir.

  1. Bekasi Timur-Semanggi (B21)

Ini merupakan perpendekan dari rute Bekasi Timur-Grogol. Melayani setiap hari kerja mulai pukul 05.00-22.00 WIB dengan tarif Rp3.500.

Penyesuaian Waktu Operasional:

  1. Kampung Melayu-Tanah Abang (5F) beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-22.00 WIB.
  2.  Ragunan-Halimun (Koridor 6) beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-22.00 WIB.
  3. Ragunan-Monas via Kuningan (6A) beroperasi setiap hari kerja mulai pukul 05.00-22.00 WIB.
  4. Ragunan-Monas via Semanggi (6B) beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-22.00 WIB.

Perubahan Titik Pemberhentian Akhir:

  1. Senen-Bundaran Senayan (1P) titik pemberhentian akhir menjadi Senen-Blok M via Jalan Pattimura.
  2. Kampung Rambutan-Pancoran (7D) titik perhentian menjadi Kampung Rambutan-Halte Pancoran Tugu.

Sebelumnya, pada Mei lalu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo membeberkan alasan Pemerintah Provinsi Jakarta di bawah Anies Baswedan menerapkan kembali ganjil genap di 25 ruas jalan Jakarta mulai 6 Juni mendatang.

Menurut Syafrin, saat ini terjadi peningkatan volume lalu lintas yang cukup merata di seluruh ruas jalan Ibu Kota. Dari data Dishub, ada peningkatan kepadatan lalu lintas alias macet sebesar 6,2 persen.

Bahkan, kata Syafrin, peningkatan kepadatan lalu lintas itu juga terjadi di 13 ruas jalan yang selama ini sudah menerapkan ganjil genap.

“Dari sisi unjuk kerja lalu lintas terjadi kepadatan sangat tinggi terhadap beberapa ruas jalan yang sebelumnya diterapkan ganjil genap,” ungkap Syafrin kepada wartawan, Rabu (25/5).

Ia mengatakan, di beberapa ruas jalan yang saat ini tidak diterapkan ganjil genap maupun jalan alternatif terjadi peningkatan volume lalu lintas.

Syafrin menjelaskan, penerapan ganjil genap di 25 ruas jalan itu sesuai Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 tentang Ganjil Genap. Saat kebijakan itu berlaku, 25 ruas jalan saat itu volume lalu lintas melandai.

Daripada pusing mikirin sistem ganjil genap, lebih baik naik kendaraan umum yang mudah dan praktis. Bicara soal kendaraan umum, Vittoria Residence menawarkan kemudahan untuk akses transportasi umum seperti busway dan KRL. Vittoria Residence diapit oleh dua halte busway yakni halte busway Jembatan baru dan Dispenda. Selain itu, terdapat stasiun KRL Bojong Indah yang masih berada dalam kawasan hunian, loh! Nah hunian dengan kemudahan akses transportasi umum ini bisa |Anda miliki hanya dengan cicilan mulai 3 juta/bulan aja loh! Nah tunggu apa lagi? Yuk segera hubungi Whatsapp 0811 964 8989 dan jadwalkan kunjunganmu sekarang!