Pergantian tahun dalam kalender China sering kali menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang, bukan hanya orang keturunan China saja. Berbicara tentang tahun baru Imlek atau tahun baru china juga menjadi saat yang ditunggu oleh masyarakat Tionghoa.
Kata “Imlek”sendiri bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok yang sebenarnya. Kata ini diambil dari Bahasa Hokien dan hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia. Di luar, perayaan ini lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk orang-orang barat, sedangkan orang Tiongkok menamainya “Guo Nian” atau “Xin Jia” yang artinya lewati bulan atau bulan baru.

Hari raya Imlek sendiri telah ada sejak 4000 tahun yang lalu dan seiring dengan berkembangnya zaman maka terbentuklah beberapa tradisi-tradisi yang akhirnya menjadi tradisi turun menurun dan wajib dijalani dalam setiap perayaan Imlek. Lalu apa saja tradisi-tradisi unik yang ada saat perayaan Imlek:

1. Membersihkan rumah
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa satu hari menjelang Imlek.

2. Dekorasi rumah dan ornament serba merah
Selain dibersihkan, mendekorasi rumah juga menjadi hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Di mana sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.

3. Hidangan khas imlek
Hari raya apapun akan terasa kurang lengkap rasanya jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Sama seperti halnya saat perayaan Imlek, hidangan khas Imlek seperti kue keranjang, dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada saat Imlek.
Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Sedangkan makanan yang tidak boleh disajikan adalah bubur karena dianggap sebagai simbol kemiskinan.

4. Petasan dan kembang api
Petasan dan kembang api memang identik dengan sebuah perayaan besar, terutama pada saat tahun baru, hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.

5. Liong dan barongsai
Dalam kepercayaan orang China, Liong (naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia.

6. Bagi-bagi angpao sembari berkunjung ke sanak keluarga
Tradisi yang satu ini memang tidak asing bagi kita. Tradisi yang tidak pernah absen dalam setiap perayaan Imlek ini memang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Imlek. Tradisi bagi-bagi angpao ini merupakan tradisi dimana masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya. Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya memperlancar rejeki di kemudian hari.
Tidak hanya saat lebaran, Imlek juga menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi saudara. Momen ini digunakan masyarakat Tionghoa untuk mempererat tali persaudaraan. Maka tidak mengherankan, pada saat menjelang Imlek banyak warga Tionghoa yang pulang ke kampung halamannya untuk merayakan bersama keluarga mereka.

7. Tradisi Yu Sheng
Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Sesuai adat, menu ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.
Dalam tradisi ini makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain. Lalu diberikan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”.
.
Kunjungi Marketing Gallery kami di Daan Mogot KM 13,8 Jakarta Barat dan ikuti terus sosial media kami untuk info menarik dan Update setiap harinya!
.
Twitter : https://twitter.com/vittoria_res
Facebook: https://www.facebook.com/apartemenvittoria/
Instagram: https://www.instagram.com/vittoria.residence/
Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=e93sS_UnpsI

INFO: Untuk info lebih lanjut mengenai Apartemen Vittoria Residence, anda bisa menghubungi marketing di (021) 2252-9988, (021) 296-75-333 atau 08119648989. Ayo beli Apartemen di Vittoria Residence sekarang juga! Lebih baik punya dibanding nyewa.