Seperti vittorian tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku dan kepercayaan. Tidak heran jika Indonesia memiliki banyak tradisi unik yang berbeda tiap daerah dan tradisi ini masih dijaga hingga saat ini.
Sebagai orang Indonesia kita tentu bangga dengan keberagaman yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Tidak hanya budaya, kepercayaan di Indonesia pun beragam dan memiliki tradisi yang unik dalam perayaannya.

Berbicara tentang perayaan suatu tradisi, beberapa daerah di Indonesia dikenal memiliki tradisi yang unik dalam merayakan Natal. Tentu saja tradisi unik ini sudah dilakukan secara turun-temurun.

1. Wayang Kulit – Yogyakarta
Perayaan Natal di Yogyakarta selalu dibumbui dengan budaya setempat. Vittorian bisa melihatnya secara langsung ketika sedang berada di Yogyakarta. Pastor atau pendeta akan memimpin ibadah di gereja dengan menggunakan Bahasa Jawa kromo inggil dan pakaian khas Yogyakarta seperti beskap dan blangkon. Ditambah dengan pagelaran wayang kulit dengan tema “Kelahiran Yesus Kristus”.

2. Marbinda – Sumatera Utara
Tradisi Marbinda ini hampir sama dengan perayaan Idul Adha bagi kalangan umat Muslim, yakni dengan cara mengurbankan sejumlah hewan kurban. Hewan yang akan dikurbankan merupakan hasil iuran atau patungan warga dilakukan sebelum perayaan Natal tiba.
Hewan yang akan dikurbankan tergantung dari sejumlah dana yang terkumpul. Jika dana yang terkumpul cukup banyak, biasanya warga akan mengurbankan kerbau. Tetapi jika dana terkumpul sedikit, warga cukup mengurbankan babi.

3. Meriam Bambu – Flores
Jika vittorian berkunjung ke Flores di bulan Desember, bersiaplah untuk mendengar suara dentuman-dentuman. Untuk membuat meriam bambu, abu dapur dan minyak tanah dimasukan ke dalam bambu yang sudah dipahat rapi. Lalu api akan dimasukan ke dalam lubang kecil pada bambu.
Berdasarkan budaya Manggarai dan Flores, meriam bambu sebenarnya menandakan bahwa ada orang yang meninggal dunia. Belakangan, selain bila ada tokoh masyarakat yang meninggal, meriam bambu pun dibunyikan pada masa Adven dan Natal hingga tahun baru. Tradisi meriam bambu ini menjadi ungkapan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

4. Ngejot dan Penjor – Bali
Toleransi umat beragama di Bali patut kita kagumi dan contoh. Perayaan Natal di Bali nyaris tidak ada bedanya dengan perayaan Galungan bagi umat Hindu.
Untuk merayakan Natal, umat kristiani akan memasak makanan khas Bali. Di Kabupaten Tabanan, ada tradisi “Ngejot”, yaitu memberikan bingkisan makanan khas Bali (seperti lawar dan sate babi) kepada tetangganya yang beragama Hindu. Tradisi “Ngejot” ini sendiri juga dilakukan oleh umat Hindu saat merayakan Galungan.
Selain “Ngejot”, umat Kristiani Bali juga akan memasang penjor di rumah-rumah mereka dan di gereja, layaknya umat Hindu saat merayakan Galungan. Penjor merupakan hiasan janur pada batang bambu yang menjadi kelengkapan agama dan upacara adat masyarakat Bali. Pada saat perayaan Natal di Gereja, para jemaat pun akan mengenakan pakaian adat Bali.

5. Barapen – Papua
Tradisi lainnya yang tak kalah unik adalah tradisi Barapen yang biasa dilakukan warga Papua.
Barapen adalah tradisi membakar batu yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat untuk memasak babi. Acara kuliner ini dijadikan sebagai bagian dari pesta lahirnya Yesus Kristus. Tidak hanya itu, beberapa tempat sengaja di desain dengan dekorasi dan ornamen-ornamen unik. Ditambah dengan nyanyian Natal yang dimainkan selama 24 jam.
.
Dan bagi vittorian yang sedang mencari Hunian untuk Tahun Depan jangan lupa untuk Kunjungi Marketing Gallery kami di Daan Mogot KM 13,8 Jakarta Barat dan ikuti terus social media kami untuk info menarik dan Update setiap harinya!
whatsapp : 0811 964 8989

INFO: Untuk info lebih lanjut mengenai Apartemen Vittoria Residence, anda bisa menghubungi marketing di (021) 2252-9988, (021) 296-75-333 atau 08119648989. Ayo beli Apartemen di Vittoria Residence sekarang juga! Lebih baik punya dibanding nyewa.

website: https://vittoria-apartemen.com/

youtube: (Duta Indah Land) https://www.youtube.com/watch?v=e93sS_UnpsI