RumahCom – Pengembangan residensial berbasis Transit Oriented Development (TOD) semakin banyak digencarkan para pengembang real estat. Tujuannya tak lain adalah untuk menawarkan daya pikat dengan kemudahan akses yang umumnya sangat dicari konsumen kelas profesional.

Suatu kawasan TOD sendiri nantinya akan terdiri dari beberapa bangunan vertikal dengan varian fungsi seperti rumah susun, sekolah, pasar, perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan dan hotel.

Kawasan TOD juga akan saling terintegrasi dengan kawasan TOD lainnya. Di dalam sistem TOD, pembangunan pemukiman penduduk harus berada satu kawasan dengan pusat bisnis. Cara ini bertujuan membatasi dan mempersempit aktivitas pergerakkan orang dan barang.

Terhitung saat ini ada lebih dari 15 proyek residensial yang dibekali konsep TOD. Lokasinya tersebar baik itu di area Serpong, Bekasi, Bogor, hingga Jakarta. Salah satunya apartemen di Daan Mogot, Jakarta Barat, dengan nama Vittoria Residence.

Kepada Rumah.com, Joy D. Lango, mantan Sales & Marketing Director Duta Indah Land selaku pengembang apartemen Vittoria menuturkan, alasan tercetusnya mengikuti konsep pengembangan yang tengah ‘naik daun’ ini guna memenuhi kebutuhan penghuninya.

“Belakangan konsep pengembangan TOD semakin trend di kalangan property development seiring kian tingginya kebutuhan masyarakat urban akan hunian dengan dukungan kemudahan akses, terhadap moda transportasi umum yang memadai guna menunjang aktivitas mereka,” ucapnya.

“Melalui konsep itu, pengembang menawarkan kemudahan akses terhadap moda transportasi publik perkotaan berbasis rel, seperti mass rapid trasit (MRT), light rapid transit (LRT) maupun commuter line,” ia menambahkan.

Caranya, menurut Joy, membangun stasiun atau terminal terintegrasi di area hunian dengan biaya mandiri. Namun, tidak semua pengembang mengadopsi konsep TOD di setiap proyek apartemennya seperti yang diterapkan negara-negara maju Jepang, Singapura, dan China.

Boleh jadi mereka menjadikan konsep itu sekedar marketing gimmick untuk memikat calon pembeli. Karena faktanya, banyak diantara mereka yang mengklaim bahwa apartemennya mengusung konsep TOD, tapi jarak antara stasiun atau terminal dengan lokasi hunian cukup jauh.

“Namun tidak demikian dengan proyek apartemen Vittoria Residence. Kawasan hunian ini boleh dibilang mengusung konsep TOD sesungguhnya. Ini dibuktikan dengan pembangunan stasiun KRL di lokasi apartemen yang terintegrasi langsung dengan Halte Busway Samsat, MRT Sudirman, dan Soekarno Hatta Airport. Stasiun KRL ini kami bangun sendiri dengan bekerjasama dengan PT KAI,” ujar Joy.

“Dengan kelengkapan fasilitas yang mendukung riil konsep pengembangan TOD, kami berani menawarkan keuntungan investasi hingga 200 persen selama 2,5 tahun. Mengenai pangsa, dominasi masih lebih banyak end user 80% ketimbang investor yang hanya 20%,” ia mengakhiri.

Sumber : rumah.com